TEMPO.CO, Jakarta - Setiap makanan memiliki manfaat masing-masing. Salah satu zat yang bisa membantu mengobati serangan migrain adalah kafein. Namun, berhati-hatilah. Sebab, bila berlebihan, bukannya migrain menghilang, justru memicu gejala sakit kepala. The American Migraine Foundation merekomendasikan bahwa orang-orang yang terkena migrain membatasi asupan kafein hariannya hingga 200 miligram.
Baca: Anthony Ginting Suka Unggah Makanan di Instagram, Apa Maknanya?
Perlu Anda catat, mengkonsumsi kafein secara teratur lebih dari 100 miligram sehari merupakan faktor risiko terjadinya sakit kepala. Selain kafein, makanan seperti roti putih, biskuit, dan pir bisa membantu meminimalkan mual selama serangan migrain. Beberapa bahan alami, seperti peppermint dan jahe, juga dapat meredakan gejala migrain.
Kejadian migrain bervariasi pada setiap orang. Jadi ada jenis makanan yang bermanfaat bagi satu orang, tapi mungkin tidak cocok untuk yang lain.
Menurut Association of Migraine Disorders, kurang dari 30 persen orang yang mengalami migrain mengidentifikasi pemicunya terkait dengan makanan. Dalam kasus yang melibatkan diet, orang dapat menghindari makanan yang bisa memicu migrain dan membantu mengontrol rasa sakit serta mengurangi frekuensi atau tingkat keparahan migrain.
Baca: Anak Susah Makan Makanan Sehat, Lakukan 6 Tips Ini
Seperti dilansir Medical News Today, cara terbaik adalah berkonsultasi dengan dokter dan ahli diet untuk menentukan rencana diet pencegahan migrain yang efektif.